بَلْ قَالُوْٓا اَضْغَاثُ اَحْلَامٍ ۢ بَلِ افْتَرٰىهُ بَلْ هُوَ شَاعِرٌۚ فَلْيَأْتِنَا بِاٰيَةٍ كَمَآ اُرْسِلَ الْاَوَّلُوْنَbal qâlû adlghâtsu aḫlâmim baliftarâhu bal huwa syâ‘ir, falya'tinâ bi'âyating kamâ ursilal-awwalûnBahkan, mereka berkata, “(Al-Qur’an itu buah) mimpi-mimpi kosong. Malah, dia (Nabi Muhammad) merekayasanya. Lebih dari itu, dia seorang penyair. Maka, hendaklah dia mendatangkan kepada kami suatu tanda (mukjizat) sebagaimana rasul-rasul yang diutus terdahulu.”