اَوْ خَلْقًا مِّمَّا يَكْبُرُ فِيْ صُدُوْرِكُمْۚ فَسَيَقُوْلُوْنَ مَنْ يُّعِيْدُنَاۗ قُلِ الَّذِيْ فَطَرَكُمْ اَوَّلَ مَرَّةٍۗ فَسَيُنْغِضُوْنَ اِلَيْكَ رُءُوْسَهُمْ وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هُوَۗ قُلْ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنَ قَرِيْبًاau khalqam mimmâ yakburu fî shudûrikum, fa sayaqûlûna may yu‘îdunâ, qulilladzî fatharakum awwala marrah, fa sayun-ghidlûna ilaika ru'ûsahum wa yaqûlûna matâ huw, qul ‘asâ ay yakûna qarîbâatau (jadilah) makhluk lain yang tidak mungkin hidup kembali menurut pikiranmu (maka Allah akan tetap menghidupkannya kembali).” Kemudian, mereka akan bertanya, “Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?” Katakanlah, “Yang telah menciptakan kamu pertama kali.” Mereka akan menggeleng-gelengkan kepalanya kepadamu (karena takjub) dan berkata, “Kapan (kiamat) itu (akan terjadi)?” Katakanlah, “Barangkali waktunya sudah dekat,”