Yusuf · Ayat 30

۞ وَقَالَ نِسْوَةٌ فِى الْمَدِيْنَةِ امْرَاَتُ الْعَزِيْزِ تُرَاوِدُ فَتٰىهَا عَنْ نَّفْسِهٖۚ قَدْ شَغَفَهَا حُبًّاۗ اِنَّا لَنَرٰىهَا فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍwa qâla niswatun fil-madînatimra'atul-‘azîzi turâwidu fatâhâ ‘an nafsih, qad syaghafahâ ḫubbâ, innâ lanarâhâ fî dlalâlim mubînPara wanita di kota itu berkata, “Istri al-Aziz menggoda pelayannya untuk menaklukkannya. Pelayannya benar-benar membuatnya mabuk cinta. Kami benar-benar memandangnya dalam kesesatan yang nyata.”
Setelah peristiwa tersebut, mereka berusaha menutupi kasus itu, namun meskipun ditutup-tutupi, ternyata berita buruk itu tetap tersebar di kalangan istri pejabat istana dan menjadi bahan pembicaraan, sebagaimana diuraikan pada ayat berikut ini. Dan perempuan-perempuan di kota setelah mendengar peristiwa itu, mereka berkata satu sama lain, "Istri al-Aziz telah menggoda dan merayu pelayannya untuk menundukkan dirinya, karena pelayannya benar-benar telah membuat dirinya mabuk cinta hingga lupa diri. Sungguh kami memandang dia, yakni istri al-Aziz dalam kesesatan yang nyata, karena mencintai pelayannya."

Artikel Terkait

Lihat lainnya