فَلِذٰلِكَ فَادْعُۚ وَاسْتَقِمْ كَمَآ اُمِرْتَۚ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْۚ وَقُلْ اٰمَنْتُ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنْ كِتٰبٍۚ وَاُمِرْتُ لِاَعْدِلَ بَيْنَكُمْۗ اَللّٰهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْۗ لَنَآ اَعْمَالُنَا وَلَكُمْ اَعْمَالُكُمْۗ لَاحُجَّةَ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْۗ اَللّٰهُ يَجْمَعُ بَيْنَنَاۚ وَاِلَيْهِ الْمَصِيْرُۗfa lidzâlika fad‘, wastaqim kamâ umirt, wa lâ tattabi‘ ahwâ'ahum, wa qul âmantu bimâ anzalallâhu ming kitâb, wa umirtu li'a‘dila bainakum, allâhu rabbunâ wa rabbukum, lanâ a‘mâlunâ wa lakum a‘mâlukum, lâ ḫujjata bainanâ wa bainakum, allâhu yajma‘u bainanâ, wa ilaihil-mashîrOleh karena itu, serulah (mereka untuk beriman), tetaplah (beriman dan berdakwah) sebagaimana diperintahkan kepadamu (Nabi Muhammad), dan janganlah mengikuti keinginan mereka. Katakanlah, “Aku beriman kepada kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan agar berlaku adil di antara kamu. Allah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami perbuatan kami dan bagimu perbuatanmu. Tidak (perlu) ada pertengkaran di antara kami dan kamu. Allah mengumpulkan kita dan kepada-Nyalah (kita) kembali.”