Maka Dia menerima doa-nya, dengan penerimaan yang baik, dan Dia membesarkannya, Maryam, melalui kedua orang tuanya dengan pertumbuhan yang baik, baik secara fisik maupun mental, dan karena suaminya, Imran, sudah meninggal, maka ibunya menyerahkan pemeliharaannya, Maryam, kepada Zakaria, di samping ia masih saudara, juga seorang nabi bagi Bani Israil sekaligus pengasuh rumah-rumah suci orang Yahudi. Setelah tumbuh dewasa, Allah menampakkan keistimewaan Maryam, yaitu setiap kali Zakaria masuk menemuinya, Maryam, yang biasanya dalam keadaan berzikir, di mihrab kamar khusus ibadah, dia, Zakaria, dapati makanan di sisinya. Dia, Zakaria, berkata dengan penuh keheranan, "Wahai Maryam! Dari mana makanan ini engkau peroleh? "Dia, Maryam, menjawab dengan singkat," Itu dari Allah." Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan, baik menyangkut jumlahnya maupun caranya.