وَمَا كُنْتَ بِجَانِبِ الطُّوْرِ اِذْ نَادَيْنَا وَلٰكِنْ رَّحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَ لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اَتٰىهُمْ مِّنْ نَّذِيْرٍ مِّنْ قَبْلِكَ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَwa mâ kunta bijânibith-thûri idz nâdainâ wa lâkir raḫmatam mir rabbika litundzira qaumam mâ atâhum min nadzîrim ming qablika la‘allahum yatadzakkarûnEngkau (Nabi Muhammad) tidak pula berada di dekat gunung (Sinai) ketika Kami memanggil (Musa). Akan tetapi, (engkau mengetahuinya) semata-mata karena rahmat dari Tuhanmu agar engkau memberi peringatan kepada kaum yang belum didatangi oleh seorang pun pemberi peringatan sebelum engkau agar mereka mendapat pelajaran.