Orang-orang kafir enggan memikirkan fenomena alam sebagai bukti kekuasaan Allah,;bahkan;mereka mengikuti jejak para pendurhaka terdahulu.;Mereka;mengingkari hari Kebangkitan dan;mengucapkan perkataan yang serupa dengan apa yang diucapkan oleh orang-orang terdahulu;seperti kaum Nabi Nuh, kaum ‘Ad, dan kaum-kaum sesudahnya.;Mereka berkata;untuk menolak adanya hari Kebangkitan, “Apakah betul, apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang belulang, kami benar-benar akan dibangkitkan kembali? Tidak! Itu tidak mungkin.;Sungguh, yang demikian ini, yaitu ancaman dan siksa pada hari Kebangkitan,;sudah dijanjikan kepada kami dan kepada nenek moyang kami dahulu;oleh orang-orang yang mengaku rasul.;Ini hanyalah;mitos dan;dongeng orang-orang terdahulu;belaka!”